JANGAN pernah sesekali kita merusak citra orang lain, menyombongkan
diri sendiri, membesar-besarkan masalah (mengumbar keburukan/kesalahan
orang lain), baik secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi alias
(ngomongin dari belakang), apalagi sampai menyebarkan fitnah, menurutku
orang-orang seperti mereka tak ada harganya di mata orang lain…
Lalu sebenernya bagaimana sih caranya agar kita dapat dihargai oleh orang-orang di sekitar kita…??
Terbesit dalam benakku pertanyaan seperti itu…
Hmm… kenapa bisa saya membahas soal ini, saya kan ga tau apa2 soal cara agar kita dapat dihargai oleh orang-orang yang ada disekitar kita… Saya kan cuma seorang kuli buruh pabrik yang benar-benar belum punya pengalaman apa-apa, pengetahuan saya juga ga tinggi-tinggi amat, saya kan cuma lulusan stm dengan nilai di bawah rata-rata…
sebenarnya tulisan ini terinspirasi dari seseorang yang kini menjadi pemimpinku dalam lingkungan kerjaku saat ini…
kuucapkan banyak terima kasih untuk anda karena berkat anda saya bisa membuat sebuah tulisan tentang ‘cara agar kita dihargai oleh orang lain’ di sekitar kita.
Mudah-mudahan tips dari saya yang awam dan tidak mempunyai banyak pengalaman/ilmu ini dapat bermanfaat untuk anda semua para pembaca dan pengunjung blog saya ini.
Lalu bagaimana cara agar kia dihargai oleh orang disekitar kita ini
Pasti semua orang sangat ingin dihargai oleh orang disekitarnya, ingin dibanggakan, serta ingin selalu di dengarkan apa kata-katanya.
Tapi apakah hal itu akan bisa kita capai apabila kita merupakan seseorang yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (berikut saya sertakan solusinya agar kita bisa di hargai oleh orang lain : (menurutku)
1. Apakah pantas dihargai, jika kita selalu datang dengan tampang manyun (cemberut) tanpa sebab, halah…. pagi-pagi baru juga datang kok udah manyun (cemberut), mending kalo cuma sekali-kali, coba kamu bayangkan jika kita melihat orang yang berada di hadapan kita manyun (cemberut) tiap hari (dan tanpa sebab). wew.. Apa ga stress tuh kita di buatnya… Haha…
Apakah tidak lebih baik, jika kita selalu datang dengan wajah penuh keceriaan (tersenyum kepada orang-orang yang ada di sekitar kita), dan mungkin alangkah lebih baik lagi jika kita hiasi senyuman kita tersebut dengan mengucapkan kata (salam) : selamat pagi, semangat pagi, pagi, atau apalah yang penting bisa membuat orang didekat kita merasa nyaman dengan kedatangan kita.
2. Apakah pantas dihargai, jika kita selalu meminta pertolongan orang lain dengan suara yang terlalu lantang, dan dengan cara membentak (biasanya perintah dari atasan terhadap bawahannya) ‘selalu ingin dihargai tapi dia tidak pernah berusaha/tidak tahu cara untuk menghargai orang dibawahnya’. Hmmm….
Apakah tidak lebih baik, jika kita meminta pertolongan dengan cara yang lebih halus, serta dihiasi dengan sedikit senyuman dan alangkah lebih baik lagi jika kita memintanya dengan mengucapkan kata ‘tolong / mohon bantuannya’. Meskipun posisi kita / martabat kita lebih tinggi dari orang tersebut, tapi apakah salah jika kita mengucapkan kata ‘tolong’ pada saat kita meminta bantuan orang lain, apakah posisi / martabat kita jadi tampak lebih rendah dari orang lain di sekeliling kita jika kita melakukan hal tersebut, pasti enggak kan, malahan kita jadi lebih bisa dihargai (menurutku), karena dengan mempunyai sifat rendah hati bukan berarti kita rendahan. *diriku sotoy banget ya…. Haha…
3. Apakah segala sesuatu harus selalu dilakukan dengan tergesa-gesa. Apakah dengan cara tergesa-gesa, apa yang kita kerjakan akan tampak lebih rapih dan lebih cepat daripada kita melakukannya dengan santai / rilex. Kalau menurutku sih, tidak selamanya apa yang kita kerjakan itu harus dikerjakan dengan tergesa-gesa (justru dengan tergesa-gesa kadang malah membuat apa yang kita kerjakan jadi kurang rapi / kurang teliti / kadang terjadi kekeliruan karena fokus kita hanya pada kecepatan bukan pada ketepatan dalam melakukan hal tersebut) memang cepet sih tapi rapi/bagus/benar hasilnya saya kurang tahu.
4. Apakah pantas dihargai, jika kita hanya ingin dihargai tapi kita tidak pernah menghargai orang lain yang ada di sekeliling kita, maunya menang sendiri, selalu mencari2 kesalahan orang lain tanpa pernah sadar akan kesalahan kita sendiri (tidak pernah ngaca diri sendiri).
Apakah tidak lebih baik jika kita menghargai orang lain terlebih dahulu sebelum kita mengharap akan dihargai orang (ngaca diri sebelum menilai orang lain), mencari tahu apa kesalahan kita terlebih dahulu dan memperbaikinya sebelum mempertanyakan kesalahan orang lain. Kita hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, jadi (menurut pandangan kita benar/baik, apakah benar/baik juga menurut pandangan orang lain), setiap manusia memiliki karakter dan pandangan yang berbeda-beda, jadi tidak selamanya apa yang kita anggap benar/baik akan dianggap benar/baik pula oleh orang lain (kecuali seruan-seruan Allah dan Rasul-Nya, semuanya sudah pasti benar dan baik).
5. Ucapkan ‘terima kasih’ setelah kita mendapatkan bantuan dari orang lain.
jadi, jika kita ingin dihargai oleh orang lain, cobalah untuk menghargai diri kita sendiri dulu kemudian berusahalah untuk menghargai orang lain terlebih dahulu sebelum kita berharap untuk dapat dihargai oleh orang lain, tersenyumlah karena dengan tersenyum bisa membuat suasana terasa nyaman / tidak tegang / kaku ( senyumnya yang wajar kalo senyum ga wajar nanti anda malah di anggap orang gila… gkgkgk.. ), jangan segan untuk mengucapkan kata ‘ Tolong , (salam) , Terima Kasih , (Pujian) atas usaha orang tersebut ‘.
Dekati dan cintai Allah karena jika kita dekat/cinta dengan Allah (menjauhi larangan-Nya serta melaksanankan apa-apa saja yang diperintahkan-Nya), maka InsyaAllah Allah akan selalu meninggikan martabat kita, cintai pula keluarga kita sendiri (khususnya orang tua kita), ingat JANGAN pernah sesekali kita merusak citra orang lain, menyombongkan diri sendiri, membesar-besarkan masalah (mengumbar keburukan/kesalahan orang lain), baik secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi alias (ngomongin dari belakang), apalagi sampai menyebarkan fitnah, menurutku orang-orang seperti mereka tak ada harganya di mata orang lain…
Lalu sebenernya bagaimana sih caranya agar kita dapat dihargai oleh orang-orang di sekitar kita…??
Terbesit dalam benakku pertanyaan seperti itu…
Hmm… kenapa bisa saya membahas soal ini, saya kan ga tau apa2 soal cara agar kita dapat dihargai oleh orang-orang yang ada disekitar kita… Saya kan cuma seorang kuli buruh pabrik yang benar-benar belum punya pengalaman apa-apa, pengetahuan saya juga ga tinggi-tinggi amat, saya kan cuma lulusan stm dengan nilai di bawah rata-rata…
sebenarnya tulisan ini terinspirasi dari seseorang yang kini menjadi pemimpinku dalam lingkungan kerjaku saat ini…
kuucapkan banyak terima kasih untuk anda karena berkat anda saya bisa membuat sebuah tulisan tentang ‘cara agar kita dihargai oleh orang lain’ di sekitar kita.
Mudah-mudahan tips dari saya yang awam dan tidak mempunyai banyak pengalaman/ilmu ini dapat bermanfaat untuk anda semua para pembaca dan pengunjung blog saya ini.
Lalu bagaimana cara agar kia dihargai oleh orang disekitar kita ini
Pasti semua orang sangat ingin dihargai oleh orang disekitarnya, ingin dibanggakan, serta ingin selalu di dengarkan apa kata-katanya.
Tapi apakah hal itu akan bisa kita capai apabila kita merupakan seseorang yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (berikut saya sertakan solusinya agar kita bisa di hargai oleh orang lain : (menurutku)
1. Apakah pantas dihargai, jika kita selalu datang dengan tampang manyun (cemberut) tanpa sebab, halah…. pagi-pagi baru juga datang kok udah manyun (cemberut), mending kalo cuma sekali-kali, coba kamu bayangkan jika kita melihat orang yang berada di hadapan kita manyun (cemberut) tiap hari (dan tanpa sebab). wew.. Apa ga stress tuh kita di buatnya… Haha…
Apakah tidak lebih baik, jika kita selalu datang dengan wajah penuh keceriaan (tersenyum kepada orang-orang yang ada di sekitar kita), dan mungkin alangkah lebih baik lagi jika kita hiasi senyuman kita tersebut dengan mengucapkan kata (salam) : selamat pagi, semangat pagi, pagi, atau apalah yang penting bisa membuat orang didekat kita merasa nyaman dengan kedatangan kita.
2. Apakah pantas dihargai, jika kita selalu meminta pertolongan orang lain dengan suara yang terlalu lantang, dan dengan cara membentak (biasanya perintah dari atasan terhadap bawahannya) ‘selalu ingin dihargai tapi dia tidak pernah berusaha/tidak tahu cara untuk menghargai orang dibawahnya’. Hmmm….
Apakah tidak lebih baik, jika kita meminta pertolongan dengan cara yang lebih halus, serta dihiasi dengan sedikit senyuman dan alangkah lebih baik lagi jika kita memintanya dengan mengucapkan kata ‘tolong / mohon bantuannya’. Meskipun posisi kita / martabat kita lebih tinggi dari orang tersebut, tapi apakah salah jika kita mengucapkan kata ‘tolong’ pada saat kita meminta bantuan orang lain, apakah posisi / martabat kita jadi tampak lebih rendah dari orang lain di sekeliling kita jika kita melakukan hal tersebut, pasti enggak kan, malahan kita jadi lebih bisa dihargai (menurutku), karena dengan mempunyai sifat rendah hati bukan berarti kita rendahan. *diriku sotoy banget ya…. Haha…
3. Apakah segala sesuatu harus selalu dilakukan dengan tergesa-gesa. Apakah dengan cara tergesa-gesa, apa yang kita kerjakan akan tampak lebih rapih dan lebih cepat daripada kita melakukannya dengan santai / rilex. Kalau menurutku sih, tidak selamanya apa yang kita kerjakan itu harus dikerjakan dengan tergesa-gesa (justru dengan tergesa-gesa kadang malah membuat apa yang kita kerjakan jadi kurang rapi / kurang teliti / kadang terjadi kekeliruan karena fokus kita hanya pada kecepatan bukan pada ketepatan dalam melakukan hal tersebut) memang cepet sih tapi rapi/bagus/benar hasilnya saya kurang tahu.
4. Apakah pantas dihargai, jika kita hanya ingin dihargai tapi kita tidak pernah menghargai orang lain yang ada di sekeliling kita, maunya menang sendiri, selalu mencari2 kesalahan orang lain tanpa pernah sadar akan kesalahan kita sendiri (tidak pernah ngaca diri sendiri).
Apakah tidak lebih baik jika kita menghargai orang lain terlebih dahulu sebelum kita mengharap akan dihargai orang (ngaca diri sebelum menilai orang lain), mencari tahu apa kesalahan kita terlebih dahulu dan memperbaikinya sebelum mempertanyakan kesalahan orang lain. Kita hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, jadi (menurut pandangan kita benar/baik, apakah benar/baik juga menurut pandangan orang lain), setiap manusia memiliki karakter dan pandangan yang berbeda-beda, jadi tidak selamanya apa yang kita anggap benar/baik akan dianggap benar/baik pula oleh orang lain (kecuali seruan-seruan Allah dan Rasul-Nya, semuanya sudah pasti benar dan baik).
5. Ucapkan ‘terima kasih’ setelah kita mendapatkan bantuan dari orang lain.
jadi, jika kita ingin dihargai oleh orang lain, cobalah untuk menghargai diri kita sendiri dulu kemudian berusahalah untuk menghargai orang lain terlebih dahulu sebelum kita berharap untuk dapat dihargai oleh orang lain, tersenyumlah karena dengan tersenyum bisa membuat suasana terasa nyaman / tidak tegang / kaku ( senyumnya yang wajar kalo senyum ga wajar nanti anda malah di anggap orang gila… gkgkgk.. ), jangan segan untuk mengucapkan kata ‘ Tolong , (salam) , Terima Kasih , (Pujian) atas usaha orang tersebut ‘.
Dekati dan cintai Allah karena jika kita dekat/cinta dengan Allah (menjauhi larangan-Nya serta melaksanankan apa-apa saja yang diperintahkan-Nya), maka InsyaAllah Allah akan selalu meninggikan martabat kita, cintai pula keluarga kita sendiri (khususnya orang tua kita), ingat JANGAN pernah sesekali kita merusak citra orang lain, menyombongkan diri sendiri, membesar-besarkan masalah (mengumbar keburukan/kesalahan orang lain), baik secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi alias (ngomongin dari belakang), apalagi sampai menyebarkan fitnah, menurutku orang-orang seperti mereka tak ada harganya di mata orang lain…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar